Monumen Raja Sonak Malela yang berlokasi di ibu kota Kabupaten Toba Samosir BALIGE - Sumatera Utara. Nilai atau pemikiran yang ditinggalkan, bagi kita turunan Raja Sonak Malela masih dikenang dan dipanuti. Pesan apaka gerangan yang ditinggalkan Raja Sonak Malela bagi marga Simangunsong, Marpaung, Napitupulu dan Pardede, Raja Sonak Malela akan selalu dikenang bukan saja sebagai leluhurnya yang menurunkan ke empat anak (marga), melainkan juga pesannya yang cukup terkenal demikian:
I. S I S A D A R O H A S I S A D A L U L U A N A K S I S A D A L U L U B O R U S I S A D A L U L U T A N O S I S A D A P A N G K I L A L A A N
(artinya: Satu hati, bersama-sama mencari anak dan bersama-sama mencari anak perempuan,, bersama sama mencari tanah/lahan dan satu penderitaan.)
II. A N A K N A S O J A D I M A S I B O L A – B O L A AN, B O R U N A S O J A D I M A S I T I N D I A N, I N G K O N S A D A S O N G O N D A I O N A E K N D A N G M A R D U A S O N G O N D A I O N T U A K
(artinya : Anak tidak boleh saling menfitnah, dan anak perempuannya/ kakak adik tidak boleh menjadi isteri seorang, harus satu seperti rasa air, tidak berdua seperti rasa tuak)
Kesimpulan dari maknanya sbb: Bersatulah anak-anak Lelakimu Bersatulah anak-anak Perempuanmu Bersatulah mewarisi Tanah Leluhurmu Bersatulah dalam Tekad dan Cita-citamu Anak-anak lelakimu tidak bolah saling Mendengki Anak-anak Perempuanmu tidak bolah saling Memadu Harus bersatu Seperti Rasanya Kesejukan Air Minum Tidak Mendua Seperti Rasanya Air Nira. Ungkapan Raja Sonak Malela ini yang dipesankannya sekira 500 tahun silam kepada keturunannya secara nilai berada di puncak bagi masyarakat yang peka dengan perpecahan atau bagi bangsa yang pluralistic seperti Indonesia. Dikaji secara mendalam arti “Sisada Lulu” adalah persatuan dan kesatuan dan tidak hanya terbatas pada anak-anak Raja Sonak Malela tetapi juga mengandung nilai dalam lingkup yang luas, orang Batak seluruhnya bahkan bangsa Indonesia. Bila kita simak Sumpah Pemuda Tahun 1928: Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia, bukanlah sangat mirip dengan pesan Raja Sonak Malela…? “ Sisada Lulu Anak, Sisada Lulu Boru,” artinya, “Satu Putra, Satu Putri,” atau juga “Satu Bangsa”. “ Sisada Lulu Tano,” artinya ”Satu Tanah Air atau Satu Nusa,” “ Sisada Pangkilalaan,” artinya “Satu Tekad, Satu Cita-cita.” “Anak naso Masibola-bolaan,” artinya “Turunan lelaki hendaknya tidak saling memecah-belah.” Dan Boru Nasojadi Masitindian,” artinya “Anak Perempuan jangan Mau Sama-sama dimadu” Setelah berlalu 500 tahun, mungkin saja pesan ini dilupakan.Mungkin juga hanya sekedar kenangan, sementara saat ini makin diperlukan peranan turunan Raja Sonak Malela berjumlah ratusan ribu atau bahkan sudah jutaan banyaknya ikut ambil bagian dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.Dunia yang dilanda globalisasi, informasi, persaingan dan konsumeristis menjadikan manusia individualistis, egoistis dan hal lainnya yang jauh dari kebersamaan. Semangat persatuan yang dipesankan oleh Raja Sonak Malela sudah saatnya diangkat kembali dalam suasana bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan rasa bangga kita ikut serta mewujdkan Wawasan nusantara yang cara pandang Bangsa Indonesia yang mengandalkan persatuan dan kesatuan karena didalamnya terdapat pesan Raja Sonak Malela. Hai..!, Generasi muda Sonak Malela yang berada diperantauan di seluruh Nusantara, anda-anda harus menjadi penerus yang berkualitas, yang mampu bersaing dan maju, namun tetap menjaga persatuan.Ingat pesan, Tona Raja Sonak Malela, Bersatulah, saling tolong menolong jauhkan perpecahan, jauhkan hosom, teal, elat dan late.Jadila “Raja” seperti Raja Sonak Malela memperdulikan turunan, meninggalkan tona / pesan dikenang dan dipanuti Raja Sonak Malela, untuk Raja Sonak Malela, mempunyai nilai “Raja” dalam dirinya sebagai pemikir.
No comments:
Post a Comment